Senin, 11 November 2013

Pulang-nya Godot (Pulang



              Hari ini ada yang memberiku kabar, 
kabarnya kau akan pulang?
benarkah?
untuk siapa kepulanganmu ini??
tanyaku dalam sebuah pesan singkat....
pesan sudah terkirim, namun tak satupun balasan yang dia tulis.

beberapa menit kemudian,
kalau begitu aku harus menjemputmu di Juanda?


            oke-oke, kalau begitu aku berangkat ke Bandara Juanda Surabaya!?
iya sekarang?! kataku dengan kegirangan


beberapa menit kemudian....
penerbangan dari Malaysia-Surabaya....
beberapa orang berduyun2 untuk berpisah dan bertemu...

                  2jam kemudian, penerbangan dari Malaysia tak kunjung datang...
jadi pulangmu untuk siapa??? dua petugas medis membawa Godot yang sudah terkapar membiru di atas tandu. 
jadi pulangmu itu tak sekedar ke Tanah Air? jadi sejauh apapun kamu pergi, pulangmu akan sangat lama, bahkan selamanya kepulanganmu menjadi sebuah tanda perpisahan air hujan dengan air mata.

Sabtu, 09 November 2013

FORMULASI SOSIOLOGI SASTRA MENURUT ALAN SWINGEWOOD



Pendahuluan

Sosiolologi merupakan sebuah cabang ilmu tentang interaksi manusia, sedangkan sosiologi sastra adalah ilmu yang menggambarkan hubungan antar manusia dalam tataran sosial namun masih dalam ruang lingkup sastra. Dalam bukunya yang berjudul The Sociology of Literature, Swingewood (1972) mendefinisikan sosiologi sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses sosial. Selanjutnya dikatakan, bahwa sosiologi berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa masyarakat bertahan hidup. Mengenai penelitian yang ketat mengenai lembaga-lembaga sosial agama, ekonomi, politik, dan keluarga, yang secara bersama-sama membentuk apa yang disebut sebagai struktur sosial, sosiologi, dikatakan, memperoleh gambaran mengenai cara-cara manusia menyesuaikan dirinya dengan dan ditentukan oleh masyarakat-masyarakat tertentu, gambaran mengenai mekanisme, sosialisasi, proses belajar secara kultural, yang dengannya individu-individu dialokasikan pada dan penerima peran-peranan tertentu dalam struktur sosial itu.
Pernyataan Alan Swingewood diatas merupakan sebuah hubungan sosial, terkait satu sama-lain, antara individu-individu menerima lembaga sosial yang dianggap diperlukan dan benar. Sosiologi sendiri tidak sekedar membahas tentang keberlangsungan struktur sosial masyarakat serta interaksi, akan tetapi sosiologi juga membahas tentang adanya gejala-gejala perubahan sosial yang ada dalam masyarakat, baik secara individu maupun revolusioner. Akan tetapi, sosiologi memiliki berbagai teori dan metodologi, hal ini dikarenakan setiap teori sosiologi belum tentu sama bahkan bertentangan dengan kenyataan sosial yang ada. 
Pada dasarnya perkembangan sosiologi sastra sangat terlambat, kehadiranya didahului oleh sosiologi agama, sosiologi pendidikan dan sosiologi politik. Pendekatan sosial dijadikan sebgai pendekatan sastra sudah terjadi 5 masehi yang lalu oleh Plato. Kemudian munculah istilah sastra klasik bahwa sastra merupakan cerminan masyarakat. Namun tidak berhenti dalam pernyataan itu saja, dialektika tentang sosiologi sastra pun mulai berkembang tentang sosiologi sastra tidak hanya masalah sederhana, namun keterlibatan tentang penciptaan dan keterlibatan pengarang dalam kreatifitas dan imajinasi sebuah karya sastra. hal inilah adanya pengaruh politik dan ideologi didalamnya, sehingga adanya gambaran tentang karya sastra sebagai propaganda didalamnya.
Dalam buku Pengantar Sosiologi Sastra, Faruk (2012) mengutip dari Ritzer bahwasanya sosiologi sebgai ilmu pengetahuan yang meliputi paradigm. Maksudnya, didalam ilmu tersebut dijumpai beberapa paradigm, ritzer setidaknya menemukan tiga paradigm sebgai dasar sosiologi, yakni, fakta sosial, paradigm definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.
Beberapa hal tentang paradigm sosiologi sebagai ilmu murni menurut Faruk (2012) belum menjelaskan sepenuhnya kompleksitas sosiologi. Dengan masih adanya persaingan antara teori konflik, terjadi perdebatan yang kompleks. Kompleksitas inilah yang dianggap Alan Swingewood belum bisa mnejelaskan sosiologi sastra. Oleh karena itu ada beberapa hal yang menarik, yang akan ditawarkan oleh Alan Swingewood mengenai sosiologi sebagai pendekatan sastra.

Sekilas Tentang Alan Swingewood

Alan Swingewood adalah akademisi sosiologi di sekolah ekonomi dan politik di London. belum ada biogrfi yang menjelaskan secara spesifik tentang Alan Swingewood. Akan tetapi Alan telah menerbitkan buku-buku sosiologi besar dan diantaranya adalah bukunya untuk dunia sastra yang berjudul Sosiology of literature.



Penjelasan Sosiologi Sebagai Teori Sastra menuju Pemahaman Swingewood

Seperti kebanyakan sosiologi, sosiologi sastra telah membedakan keragu-raguan dalam sejarah. Ini sesuai dengan model hari ini untuk menganggap sejarah seperti disiplin ilmu kebanyakan, terutama jika menengok kembali Sembilan belas abad yang lalu, sebagai sesuatu yang sudah tidak relevan lagi. Namun kita harus beragumentasi lain tentang sejarah munculnya sosiologi sebagai teori sastra. pada perbedaan waktu dan perbedaan penulis. Dari berbagai tanggapan mengenai itu dapat dilihat lagi sebagai hasil dari ideologi sebagai ilmu yang belum matang.
Pada awalnya, mendapatkan perlakuan yang sistematis tentang hubungan diantrara sosial dan sastra, menurut filusuf dan kritikus Hippolyte (1828-93), dia bukan satu-satunya yang beranggapan bahwa sastra adalah seni imajinatif: konsep Plato, imajinasi mengimplikasikan pandangan tentang sastra sebagai refleksi sosial, telah berada didalam pemikiran sosiologi.
Sastra merupakan bagian dari budaya, dimana peranannya merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia yang memeproduksinya. Dalam kesuastraan bahasa adalah bahan utama yang ada dialamnya. Sebuah karya sastra merupakan sebuah cerminan terhadap masyarakat, hal ini lah yang melatar belakangi sosiologi menjadi pendekatan sastra. 
Alan Swingewood dalam mempostulasikan sebuah teorinya mengenai sosiologi tak terlepas dari beberapa tokoh-tokoh lain. Diantaranya adalah Emil Durkheim, dalam jurnal Puitika terbitan UGM Yudi menuliskan, secara umum sosiologi dapat dikatakan sebagai telaah obyektif tentang manusia dan masyarakat mencakup proses-proses sosial yang ada didalamnya. Disiplin ini tentu saja menempatkan segala fenomena sosial sebagai bahan kajian yang harus diurai secara ilmiah, meliputi; pola kebudayaan, ekonomi, bahasa, sastra, dan lain-lain. Dari proses ini maka akan dapat diketahui bagaimana individu berinteraksi  terhadap sosialnya sehingga dapat ditrima dalam prilaku tertentu. Sehingga secara ringkas dapat dipahami sebagai disiplin yang bertujuan untuk mengkaji prilaku manusia, pembentukan satu struktur sosial dan kesepakatan bersama dalam ekonomi, politik, budaya dan lain-lain (Durkheim, 1958:24-27). Dengan demikian sosiologi dapat diartikan sebgai sebuah  ilmu yang mempelajari prilaku serta perubahan manusia. Begitu juga dengan sebuah karya sastra adalah deskripsi miniature dari masyarakat. Hal ini lah yang mendasari bahwasanya sastra mesrupakan sebuah produk masyarakat.
Dalam kedudukanya sebagai sesuatu yang berdialog dengan dunia diluar dirinya, karya sastra diangnggap sebagai sosio kritik, dengan perbagai sudut pabdang, bermunculan tokoh-tokoh sosiologi sastra diantaranta George Lukack, Loui De Bonald, Madame de Steal, Robert Escarpit, Taine, Diana Laurenson dan Alan Swingewood.
Alan Swingewood adalah sosiolog pasca-Marx dan Engels, sebelum kemunculannya, kedua tokoh tersebut sudah mendalilakan tentang kehidupan manusia dari basis material. Communist Manifesto (1820), tentang perjuangan kelas masyarakat. Buku tersebut banyak menyuarakan bahwasanya kapitalisme yang dikuasai oleh pemodal merupakan sebuah momok bagi kaum ploretarian dan buruh. Kemudian munculah revolusi industri, dimana sebuah kekuasan atau kekuatan besar yang dinamakan feodal dihancurkan oleh kaum pekerja. Hal inilah kemudian juga mempengaruhi munculnya karya-karya sastra yang berbau propaganda untuk resisten terhadap feodalisme. 
Dalam buku Althusser (2005) dalam bukunya yang berjudul For Marx Radical Thinker, terdapat tulisan Marx yang matang yang berjudul The German Indology, dikatakan bahwa hubungan antara karya sastra dan struktur ekonomi sosial adalah ‘Arts as ideology has no autonomy’ hal inilah yang kemudian dikenal bahwa karya sastra itu memiliki konsep deterministk, yang artinya “terbatas”, secara umum pemikiran ini berpendapat bahwa kehidupan dan prilaku manusia ditentukan oleh ekonomi, sosial, dan keagamaan. kemudian munculah anggapan bahwa kritik Marxis menyediakan deskripsi tentang bagaimana karya sastra merefleksikan sebuah kesadaran atau ketaksadaran sebuah kelas yang dituangkan dalam karya, dimana pengaranglah yang mendapatkan peran didalamnya.
Karya sastra diposisikan sebagai cerminan langsung dari berbagai struktur sosial, hubungan kekeluargaan, konflik kelas, dan lain-lain. Swingewood sebagai tokoh yang muncul pasca Marx dan Engels berpendapat bahwa suatu karya sastra merupakan penghubung imajiner dalam sebuah novel terhadap suatu keadaan yang diciptakan oleh pengarangnyaberdasarkan asal penciptaanya. Begitu juga dengan Lawenthal mengatakan bahwa karya sastra merupakan persoalan masyarakat yang ditulis kemudian dibaca oleh masyarakat. Hal ini kemudian mendorong gerakan-gerakan karya sastra. penerimaan karya sastra dalam masyarakat dan pola budaya yang dipilih agar mempengaruhi minat masyarakat untuk membaca karya sastra tersebut (Singewood, 1972:43-48).
Taine dalam Swingewood, juga membicarakan tentang posisi karya sastra melalui tiga konsepnya; race, moment, dan milieu. Taine berpendapat bahwa karya berkaitan erat dengan sikap bawaan, intertektualitas dan semangat jaman, serta kondisi cuaca dan geografi karya sastra diciptakan. Interaksi ketiga hal ini melahirkan ‘struktur mental’, dan menjelaskan ‘germinal ideas’ (awal mula ide) satu abad atau era tertentu yang terekspresikan dalam seni atau satra yang agung (1972: 30-38)
Sosiologi adalah studi objektif dalam massyarakat, institusi, dan proses sosial yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan pola kerjanya. Karya sastra, seperti halnya sosiologi, juga membicarakan tentang kehidupan manusia, cara beradaptasi, dan keinginannya untuk berubah. Akan tetapi sebagai produk estetis, karya sastra tidak dapat dimaknai  keseluruhan sebagai fakta sosiologis. Semata. Karya sastra melampui sekedar deskripsi ilmiah objektif. Ia mampu menembus permukaan sosial, bahkan menunjukkan pengalaman hidup individu diekspresikan disuatu kelompok.
Hal ini juga menjadi ketidak beruntungan sebuah perhitungan ilmu pengetahuan dan penelitian yang mana eksistensinya pada kualitas yang sangat meragukan, kaku, Banal dalam kukualitas sosiologi ‘pengetahuan’ dan kurangnya wawasan diantara teks sastra dan sejarah sosial.
Berkaitan dengan masyarakat, Swingewood memberikan tiga konsep dalam sosiologi sastra, yakni; sastra sebagai cermin jaman, sastra dilihat dari proses produksi dan kepengaranganya, dan sastra dalam hubunganya dengan sejarah.

Karya Sastra Adalah Cermin Sosial

Sebuah karya sastra, bukan hanya menyajikan sebuah bahasa yang indah seperti apa yang dikatakan kaum formalis rusia, namun sastra adalah sebuah dokumentasi sejarah, sastra juga sebgai refleksi sosial. Untuk melihat suatu fenomena tertentu, dokumentasi sastra bisa menjadi tempat untuk membuka hasil dari dokumentasi sastra, suatu prilaku dalam masyarakat tertentu, juga bisa terlihat didalamnya. Begitu juga Alan Swingewoon mengatakan dalam bukunya, mengutip Standhal bahwasanya sastra adalah sebuah cermin.
At the present time it’s possible to characterize two board approaches to a sociology of literature. The most popular perspective adopts the documentary aspect of literature, arguing that it provides a mirror to the age. (Swingewood, 1971:13)
Cermin adalah sebuah refleksi diri, begitu juga dianalogikan terhadap sebuah karya sastra merupakan sebuah pantulan dari refleksi masyaraka. Masih dalam buku Alan Swingewood Sosiology of Literature, kemudian mengutip pernyataan dari Louis de Bonald (1754-1840):
Louis was one of the first writers to argue the trough a careful reading of any nation’s literature ‘one could tell what this people had been’ (singewood, 1971:13)
Jika meelakukan close reading dalam sebuah karya sastra, maka akan mengetahui tentang prilaku masyarakat dalam sebuah karya. suatu prilaku masyarakat tertentu atau kejadian dalam masyarakat dapat terekam dalam sebuah karya. Hal ini lah kenapa kemudian sebuah karya menjadi sangat penting sebagai dokumentasi. Lebih jauh lai Swingewood menyatakan bahwa karya sastra bukan hanya sekedar sebgaia cerminan masyarakat, lebih luas lagi merupakan sebuah cermin dari struktur sosial, hubungan kekeluargaan, trend yang muncul, serta konflik kelas.
Sastra sebagai dokumentasi sosial, bagaimana peranan sastra dalam masyarakat dapat menjadi arsip sejarah, namun tidak semua orang bisa menjadikan sebuah karya sebagai sumber sejarah. Bahkan seorang sosiolog atau peneliti mampu menggunakan sastra sebagai dokumentasi sosial. Hanya sebagian orang yang mengetahui tentang struktur sosial dalam sebuah sastra yang mampu mengaplikasikan fenomena sosial kedalam sastra sebagai dokumentasi.
Sastra sebagai sebuah karya bebas, tidak dipungkiri bahwa karya sastra juga mengingkari semangat zamanya, misalnya saja sebuah karya sastra hadir damun secara historis berbeda dengan fakta sejarah yang ada, hal ini bisa jadi terjadi pada sebuah karya, karena terdapat campur tangan pengarang yang memberikan nilai estetik didalam sebuah karya. Namun, bisa saja terjadi dalam fakta sejarah terdapat sebuah otoritas sebuah kekuasaan tertentu untuk tidak menghadirkan fakta tersebut, namun karya sastra sastra dapat mengungkapkannya melalui sebuah cerita.
Tentang mewakili atau tidak sebuah karya terhadap realita sosial, Alan Swingewood mengungkapkan bahwa, tidak menyederhanakan semesta sosial ke dalam tema deskripsi yang luas, melainkan lebih pada tugasnya untuk melakukan kritik dan menciptakan ‘takdirnya sendiri dalam menemukan makna dan nilai sosial. Masyarakat dapat diibaratkan sebagai subjek sosial yang mengkonstruksi sebuah struktur sosial, hal ini meliputi; norma, standar tingkah laku agar seorang dapat diterima oleh orang lain, dan nilai yang secara sadar diformulasikan dan disadari untuk dipatuhi secara sosial.
Balzac dan Gissing dalam buku Alan Swingewood menyatakan, tema devaluasi nilai pokok abad 19, “kebenaran” daro sastra agung dan kelompok-kelompok sosial bersandar pada kemanusiaan. Yakni, kebutuhan interaksi dan menuangkan pendapat, sehingga tugas sosiolog bukan sekedar menemukan refleksi sosial dan historis karya sastra, melainkan juga menafsirkan berbagai nilai yang tertanam didalamnya, yang oleh Raymond William disebut dengan “Structur of feeling”.
Alan Swingewood juga menegaskan bahwsanya terjadinya sebuah perubahan sosial, memiliki pengaruh terhadap sebuah karya sebagai cerminan sosial. Karena berbagai macam masuknya budaya massa. Hal ini akan menambah khazanah karya sastra sebagai refleksi sosial.

Kepengarangan dan Produksi

Pendekatan tentang kepengarangan dan produksi adalah sebuah pendekatan yang sering disebut2 dalam kajian sosiologi sastra. dimana dalam sosiologi sastra pengkajian tidak selalu dengan teks sebagai suatu yang besar dan harus dikaji, namun masyarakat diluar teks sperti pengarang dan produksi adalah suatu bagian yang penting bagi pengkaji sosiologi sastra. Alan Swingewood menyebutkan bahwa pendekatan ini dipindahkan dari pembahasan karya sastra ke pembahasan prosuksi karya sastra, khususnya situasi pengarang. Setelah memasuki era industri, fenomena pasar yang memudahkan pengarang mendapatkan royalti kemudian melemahkan sastra sebagai sebuah karya yang menyimpan banyak nilai didalamnya.
Selera pasar dan permainan kapital menciptakan keberjarakan dan alienasi antara konten sastra dengan gejala yang ada dalam masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan sebuah karya menjadi layu peranya, akibat pasar. Seorang pengarang menciptakan sebuah karya tak lagi sesuai dengan idealism sebagai kepengaranganya, namun menjadi pesanan pasar karena banyaknya permintaan terhadap karya tertentu.
Tapi dalam mengkhususkan kelas bawah, buku-buku yang dianggap murahan diterbitkan, penulis hanya memaksakan sebuah karya mengikuti selera pasar demi royalty saja. Sastra hanya bernilai dari sebuah penjualan. 



Sejarah dan Karya Sastra

Sejarah dan karya sastra seperti dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahjan. Dimana keberlangsungan sejarah yang terjadi pada masa silam terekam dalam sebuah karya sastra. sastra memiliki tempat sebagai media pengarang menyalurkan keresahan-keresahanya pada masa lampau dalam bentuk sastra.
Dalam sejarah kelas telah banyak mempengaruhi karya sastra dan menjadikanya besar. Swingewood , mengungkapkan fakta Lowenthel yang membeberkan keberhasilan Doestovsky (1880-1920) mengeliminasi kelas atas dan kealas menengah dalam ideology ‘aneh’ menurutnya tema besar yang mempengaruhi kesusastraan Jerman adalah irasionalitas Doestoevsky yang berkembang kearah bisnis dan masyarakat kapitalistik. Apabila ekonomi dan struktur politik telah berkuasa dan masuk kedalam sendi-sendi manusia, maka yang terjadi adakah kompetisi antar manusia . dalam perkembanganya hal ini lah yang menyebabkan tidak adanya kritik. Dostoevsky dianggap sebagai anti intelektual, mistis, dunia lain, dan berlawanan dengan idealism sosialisme. Hal ini lah yang dikatakan Lowenthel bahwasanya novel yang ditulis oleh Dostoevsky terdapat gejala anti intelektualitas dan melakukan perlawanan terhadap  sosialisme-Nazi.
Lawenthel menyimpulkan bahwa para senuman memotret realitas lebih dari realitas itu sendiri. Menurut Richard Hoggart, Literature and Society (1966). Sastra agung menembus lebih dalam pengalaman manusia karena kapasitas sastra itu tidak hanya melihat pergerakan individu, akan tetapi jauh lebih dalam melihat gerakan-gerakan dibahwah yang muncul. Sastra mampu menyatukan ketidak samaan sebuah pola masyarakat ibarat menempatkan magnet diantara serpihan besi. 
Menurut Swingewood, inis sangat menarik sekali untuk dicatat dalam poin sosiologi sastra dan kritik sastra adalah persetujuan: satu studi tentang pengarang besar dan teks mereka dengan tepat karena yang besar mengimplikasikan lebih mendalam lagi mengenai wawasan kedalam kemanudiaan dan kondisi sosial (1972:22). Alan menyebutkan “Greatness” dalam tulisannya swingewood meminja Lawenthal bahwa karya sastra mencakup nilai dan symbol fundamental yang menyediakan kohesi kelompok-kelompok yang varian dan berbeda.

Bagaimana Sosiologi Sastra Menurut Alan Swingewood?

Sastra adalah ilmu yang menempatkan masyarakat diluar dirinua. Hal ini lah yang menyebabkan sastra atau sebuah karya sastra memberikan kontribusi yang besar terhadap masyarakat, diantaranya sbg produk yang dihasilkan masyarakat dan memberikan manfaat bagi sekelompok masyarakat yang menghasilnya. Hubungan ini, antara sastra dan masyarakat memberikan simbiosis satu sama lain.
Sosiologi sastra lahir dari sebuah kekosongan budaya. Karya sastra dapat mencerminkan suatu kebudayaan tertentu. Karena sastra sebagai representasi suatu kebudayaan tertentu. Terkait apa yang telah diungkapkan di atas, Swingewood memiliki pendapat bahwa karya sastra bukan artefak, melainkan hasil proses dialektika pemikiran. Sehingga, pengarang memiliki ruang yang luas untuk memainkan kepekaannya terhadap perasaan dan pengalaman melalui karyanya. Hanya saja sastra bukanlah cerminan langsung dari suatu realitas sosial masyarakat. Dalam hal ini pengarang memiliki ruang-ruang kosong untuk mengurangi atau menambahkan estetika sebuah kebenaran.
Swingewood menawarkan tiga konsep sosiologi sastra, yakni seorang peneliti dapat memetakan fenomena masyarakat dalam linearitas genetisnya sekaligus menemukan keberpihakan suatu karya tersebut. Ketiga konsep ini kemudian digunakan bersamaan dengan objek material yang sama, hal ini untuk melihat apakah suatu karya sastra tersebut merefleksikan kondisi sosial suatu masyarakat atau sudah dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan proses produksinya. Dalam artian suatu karya murni mencerminkan suatu keadaan sosial atau mungkin sebuah karya menjadi suatu tuntutan kepentingan atas kuasa dan sebagai produksi masa.  


Daftar Pustaka
Faruk.2012.Pengantar Sosiologi Sastra.Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Swingewood, Alan. 1972. The sociology of Literature. Paladine
Althusser, Louis.1970. Reading Capital.Paris :NLB.
















Selamat Malam

hai malam....
bagaimana kabarmu dalam kesunyian?
siapakah yang menemanimu malam? jika hanya hantu yang berkeliaran lalu mencari alasan menakut-nakuti manusia?
atau malam ini adalah waktunya para tubuh-tubuh ikan di perjual belikan dalam aquarium-aquarium?
atau sebenarnya Arjuna memilih untuk memakai Rok dan gincu pada sepertiga malam? dan melacurkan dirinya pada tikungan-tikungan jalan?
bukan itu saja..
lihat Paper yang tak kunjung usai, sekali-kali sih gak masalah membuka facebook dan melihat pesan
sepertinya sama,
aku
kamu
sedang menulis
yang berjarak adalah
hati
cinta
rasa
keinginan
atau aku harus menjadi seperti ikan yang ada di Aquarium agar bs menarik perhatianmu daripada Paper?
atau aku harus menjadi hantu-hantu yang kelaparan lalu membuatmu tidak bisa tidur?
sebenarnya bukan aku
tapi kamu
kamu yang menjadi superior dari sgala sesuatunya yang ada di kehidupan malam ini
kamu bisa menjadi Arjuna yang berjalan gagah tanpa gincu dan rok
selamat malam sayang :*

Kamis, 07 November 2013

Gincu

Hari ini entah seperti apa langit berubah menjadi awan hitam, udara semakin pengap, AC di ruangan kelas pun mati.gemuruh anak-anak menjadi semakin bising. 2 sampai 1 menitan lagi kelas ini akan usai. tak lama kemudian jam kuliah pun habis. siang ini pukul satu, jogjakarta semakin tak bergairah lagi, mungkin langit jogja tak seperawan dulu. kian banyak lubang-lubang atmosfir yang membawakan panasnya cuaca sampai ke bumi.mengirimkan hujan saat bulan november.
terlihat dua bocah kecil mengayunkan sepedahnya, dan salah satu berada diboncengan depan, tertawa cekikikan bermain kebut-kebutan. hemm sudahlah Aku mulai melamun lagi, segera aku ambil helem dan kunci sepeda motor lalu aku nyalakan dan segera meninggalkan kampus. dalam perjalanan yang panas yang terik seperti kuah indomie yang beberapa detik diangkat dari kompor membuaku seperti diantara padang pasir yang panas. terlihat beberapa orang mondar-mandir menggunakan kendaraan umum didepan laju motorku. (to be continued)

Minggu, 03 November 2013

Seputar Kudus (Jelong-Jelong)

selamat malam, niatnya mau nyelesaikan Pepper tapi lagi malas. dua hari ini saya berada di kudus. dan tinggal di rumah Bulik saya yang berada di Sunan Muria, Kudus. seharian dimana-pun di sopirin sama Gendies. cukup menyenangkan sih. tapi saya lebih suka berdua-an dengan Gendies. sambil curcol, gitu.
oke, sudah berapa tahun ya? saya gak main kamera. dulu Canon EOS saya hilang dicuri, jd sempat bertahun2 ini saya ga pernahmegang kamera. baru kemarin pegang kamera punya Gendies dan dapat free pinjam juga dari Om Fikar, Aseek!!
any way ini salah satu foto ciamik saya... yuk itip dari kamera poket Sony 16 mega Pixel..... hooooohooohoo..........................

itu teh bikinan si embak yang bekerja di rumah Om Fikar..
menariknya didalam rumah bs sambil rekreasi hohoho... next
kalau yang ini Gado-Gado khas Kudus... alamatnya ada di jalan Sunan Muria ... nama Gado-gadonya >>> "Gado-gado43" dicoba ya,guys.


masih banyak sih foto yang belom di upload. pamer dkit gpp kan yuaaa... eh bukan pamer tapi lebih pada uumm sharing aja. kalau di Kudus itu menarik :p 

Kamis, 10 Oktober 2013

IM dan Militer Mesir, Jangan Menunggu Godot!!

Baru-baru ini kita dikejutkan kembali dengan berita dari negara yang mayoritasnya Islam, negara yang dijadikan  medan laga oleh dua kubu yang saling berseteru, dimana dua kubu ini merasa memiliki kekuasaan di pemerintahannya, negara ini bernama Mesir.  Mesir merupakan negara yang sebelumnya dipimpin oleh kubu Morsi, kemudian negara ini mengalami banyak masalah, salah satunya berawal dari besarnya subsidi negara, dan ketidak mampuan rakyat menanggungnya. Pemerintahan yang tidak pro rakyat seperti ini akan menjadikan sebuah negara menjadi negara yang rawan  konflik.  Setelah pelengseran Morsi, terjadilah serangan balik yang dilancarkan oleh IM (Ikhwanul Muslimin) yang berupakan kubu pro-Morsi. Hal ini dikarenakan MI masih merasa morsi layak untuk menjadi pemimpin di negara Mesir. Namun apalah kata, rakyat mesir sendiri sudah tidak mau dipimpin kembali oleh Morsi. Lalu kubu Morsi ini-pun menjadi oposan bagi militer mesir yang dipimpin oleh Al Sisi, namun karena IM masih sit in dan bersikukuh untuk mengadakan demo dan aksi untuk meminta mengembalikan kursi kepemimpinan Morsi.

Godot merupakan tokoh fiktiv yang berada dalam drama dua babak yang terdiri dua tokoh karakter, yakni Estragon dan Vladimir. Kedua orang ini merasa telah kenal dengan Godot, namun Godot sendiri adalah tokoh absurd. Namun Vladimir dan Estragon masih setia menunggu Godot yang tak kunjung datang. Dalam penantian Godot mereka saling berdiskusi, berdebat, dan membicarakan apa saja selagi menunggu Godot. Dalam percakapan kedua orang ini kemudian menjadi sebuahkonflik antara kedua belah pihak. Kaitanya dengan IM dan Militer  Msir adalah  kedua belah  kubu ini saling bersetru merebut kekuasaan, dan Rakyat sendiri


Jumat, 04 Oktober 2013

Mata Elang (Mengenangmu Hanya Lewat Seuntai Cerita)

MATA ELANG
Mengenalmu hanya lewat seuntai cerita, mengenalmu hanya sekilas lewat pesan singkat, dan mengenalmu hanya sebatas melihat fotomu. Mengenalmu melalui kanvas-kanvas yang telah kau tumpahkan cat, yang kemudian menjadi bait-bait yang tervisualkan.
Kamu tak suka dengan kata-kata yang mendayu, kata-kata menurutmu adalah omongkosong. Tapi kata hati taka da yang omong kosong. 3 bulan yang lalu sebenarnya aku yang lebih tepat Kau panggil pembual, perayu, aku tak serius dengan semua ucapan-ucapanku. Tapi pada akhirnya aku sendiri yang terpeleset dalam kata-kataku. Hemmm…
Aku adalah orang yang selalu memaksakan kemauanku, aku adalah orang yang paling tidak menyukai “proses” mengenal yang kau agung-agungkan, dan aku paling tidak suka dengan ketidak pastianmu.
Bait yang tak perlu beraturan ini jangan disebut prosa/jangan juga disebut puisi untukmu. Kata-kata bisa menjelma menjadi apapun. Anggap saja ini prosa/puisi yang aneh. Monolog aneh.
Kita berbicara ngalor-ngidul, kita berbicara kegiatan sehari-hari kita. Ya…
Suatu ketika aku pergi ke Malang untuk melihat sosok aslimu yang membuatku penasaran, namun tak begitu. Aku sudah biasa dengan laki-laki seperti kau. Cuma lebih sedikit susah mengikuti ketidak pastian.
Jam 5:31 waktunya berbuka puasa. Pada saat itu kita bertiga, Aku, Kau, dan teman kita… sengaja memilih tempat yang terdekat dan lebih efisien, waktu itu batuk keringku belum sembuh, cuaca masih begitu sangat dingin. Aku tidak berani menyentuh es dingin, sekali sruput bisa batuk gak karuan. Selagi nunggu teman membeli takjil, sebenarnya aku sudah tahu km lagi cari-cari posisi kita, sengaja aku diam, aku dingin, telpon pun sengaja aku tidak angkat. Karena radius kita tidak begitu jauh, kamu tinggal berdiri di belakangku, dan aku tinggal menoleh.
Kemudian kita memilih tempat duduk yang tak jauh dan tidak terlalu dekat dengan meja kasir yang membentuk memanjang, ups itu lebih jelasnya meja panty yang menjadi satu dengan meja kasir. Lima menit kemudian hidangan spaghetti, ini spaghetti yang tak biasa di beli di restoran itali yang ada di Indonesia. Ini lebih mirip akulturasi dengan lidah Jowo yang ada di malang, barusan aku nemuin ada lengkuas d dalam saus bologness dan sawutan keju d atasnya. Entahlah yang penting buka puasa. Sesekali aku curi-curi pandang. Tak sangka km begitu respek… dan matamu itu bagus, seperti mata elang. BBm ku ga henti-hentinya berbunyi.. ini pasti dari multiple chat yang berisik sengaja ganggu imajinasiku dengan Mata Elang.




Pada dini hari kemarin aku bilang kepada Mata Elang, bahwa dia adalah alasanku, dia lah yang sudah memberikanku semangat dengan tamparan mata tajamnya. Tapi apa? Aku dibilang nge-gombal. Kemudian dia bercerita kepadaku, kalau tadi habis melahap kerang sebagai menu sahurnya, ibunya sangat perhatian kepadanya. Sebenarnya aku juga bisa memberikan perhatian itu, soal masak-memasak itu urusan mudah, daripada memasukan tulisanmu ke media massa, bahkan menerbitkannya. Itu kelemahanku sampai sekarang, sebagai sarjana tak pernah karyaku diterbitkan.
                                                                                                                                                Dini Hri, 5 Agustus 2013
Hey, Kau Mata Elang, aku memanggilnya dengan banya sebutan. Pertama aku bisa memanggilnya, Mr. Brightsight heheh, Mr. sunshine…hari senin waktu itu memang dia sedang mudik lebaran ke rumahnya Banyuwangi. Mata Elang yang selalu laporan dalam pesan BBM ku, tak pernah mengeluh jika aku Tanya, “Sudah sampai mana, mas?” dia kadang suka merayu… bekitulah mulut laki-laki suka gombal.
Dia suka bermanja-manja, minta dimasakin lah, minta di suapin lah… mulut laki-laki pandai membuat betina-betina melting. Tapi sayangnya Aku tidak terpengaruh sm gombalanya, kecuali dia bisa memberikanku sebuah hubungan yang tanpa batas, tanpa makna, dan tanpa tujuan ini, (-_-). Setiap perempuan pasti memimpikan sebuah gaun pernikahan dan ikrar tulus yang keluar dari mulut laki-laki penggombal, eh tentunya didepan orang tua kami, dan di depan penghulu.. tapi Mata Elang tidak bisa memberikan itu kepadaku, sampai sekarang… Ya Allah kl memang dia jodoh hamba tolong bukakan pintu hatinya, gerutuku dalam doa…
                                                                                                                                ---------################-------------
Tanggal 06 Agustus 2013 Aku mengenalmu melalui tulisan-tulisanmu, seberapa banyak sebenarnya caraku untuk meng-observasimu dengan teliti. Seseorang yang selalu menilai mawar sebagai bunga yang memiliki wangi dan keindahan, bukan tentang durinya yang membuat siapa saja bisa terluka ketika memegangnya. Aku menilai mu dengan teori Kahlil Ghibran yang tertuang dalam potongan puisinya.
Seraya ku membaca tulisanmu yang sudah lama tahun 2011, “Eliminalis Konflik Sosial” ah sebelumnya aku salah menilaimu, bahwa kau sama saja dengan mahasiswa jaman sekarang yang kebanyakan tak peduli dengan sekitar, dan lemah dalam menulis. Uppps … aku salah menilaimu. Jelas lah Kau sering juara dalam menulis karya tulis ilmiah. Wow Aku mulai berlebihan mengagumimu….
Aku mulai menemukan sesuatu yang bisa ku ambil, tentang bagaimana kerangka berfikirmu yang sangat tertata rapi, dengan susunan bahasa yang tak seperti betina yang mengalami PMS (Pre menstruasi Syndrom) hemm.. Kau mempermudah pembaca untuk memahami issinya.
Sayangnya Mata Elang sampai sekarang, belum mau mengenalku lebih dalam. Apa memang aku gak menarik, hemm Tuhan mungkin ciptakan Mata Elang bukan buat aku. Mungkin saja buat orang lain. Aku menggerutu kepada Tuhan, kalaupun Mata Elang bukan takdir, aku ingin di tuliskan bertakdir dengan Mata Singa/Mata Harimau/Mata Dinosaurus…
                                                                                                                                                                6 Agustus 2013
8 Agustus 2013
Lebaran ini sudah aku bulatkan untuk tidak memberi hati untuk Mata Elang, karena aku sendiri sudah yakin sudah pasti dia tidak akan kembali meneriakan cinta lagi. Tapi pada dasarnya memang dia tak seelegan matanya yang indah itu. Sampai sekarang pun Mata Elang masih “Cradle” menghujaniku dengan bualan-bualan gombal, memberiku keindahan harapan yang memang sudah pasti hatinya tak mau hidup nyata, hanya ingin hidup dalam sebuah buaian semata, aah siapa mau? Wanita mana yang mau Cuma di gombalin.
Seusai sholat Ied, ku coba untuk mengontak dia namun BBM nya silang, mungkin saja provider juga masih lebaran, karena usernya banyak. Oke, Aku tunggu sampai sabar, seperti seorang istri yang menunggu sang suami pulang dari rantauan, padahal bisa di lihat kami tidak ada hubungan yang serius, apalagi ikatan. Payah…
Jam 01:12 ternyata BBM nya sudah mulai pulih, dia bilang “Sorry, sinyal”. Hemmm lega rasanya bbm dibalas seperti ini. Mata Elang yang menurut orng-orang dialah laki-laki yang tak bisa tanggung jawab tapi masih saja aku percayai sampai sekarang. Itulah kegilaan yang aku lakukan… Aasssstagaaaaaa sadaaaar. Bro..
Aku masih panggil dia Mr. Sunshine… dan dia coba untuk nggombalin dengan manggil “flower in tehe morning” apaan??? Isshhh… menyebalkan .. sayangnya ini Cuma bualan. Kemudian aku kirimkan pesan ke dia, “can I take your love? Cause I want take it to Jogja”… namanya aja laki-laki yang whatever gila, sial (ini bukan karena aku di tolak) aku cm bicara realistis, ketika dia bilang “u can take my heart till flyin high” kemudian dia ga bisa memastikan hatinya. Apa bedanya dia sama perempuan yang dibilang nggantungin dia?  Apa salahku coba? Kemudian balasnya di Aku???  Sialan kan???
Yaaah doa lagi deh… semoga saya segera menemukan orang baik dan bisa jadi takdir yang terakhir. Meskipun orang itu bukan kamu Mata Elang, aku sendiri capek nanggepin gombalanmu. Yang dibutuhkan perempuan itu Cuma kepastian. Tembelek sapi…









23 Agustus 2013
Sudah beberapa hari ini Mata Elang opname, gak nyangka asam lambungnya bisa separah itu. Aku pikir, sih dia hanya sakit Asam Lambung biasa, diobatin pakai obat magh bisa langsung sembuh. Udah ngrasa ilfill karena sudah beberpa hari juga gak dapat kabar dari dia. Aku pikir hubungan kita akan segera berakhir, karena hari minggu depan aku sendiri harus segera berangkat ke Jogjakarta. Sayang sekali aku sendiri aku juga pengen jenguk dia. Kata teman yang sudah jenguk dia, keadaanya parah, dia harus pakai selang infus, pakai oksigen, pakai selang makan yang dimasukin di dalam perut. Hatiku sendiri gak tega mendengarnya, merasa menyesal udah mikir negatif. Jadi lemas begini habis lihat fotonya yang lagi terbaring di rumah sakit. Semoga kamu lekas sembuh Boy.
                My Sunshine was drop. And I feel so sad to hear that








Rabu, 31 Juli 2013

Le festin (Camille Dalmais) a song for find an ispiration..

French lyrics:
Les rêves des amoureux sont comm’(e) le bon vinIls donn(ent) de la joie ou bien du chagrinAffaibli par la faim je suis malheureuxVolant en chemin tout ce que je peuxCar rien n’est gratuit dans la vie
L’espoir est un plat bien trop vite consomméA sauter les repas je suis habituéUn voleur solitaire est triste à nourrirA un jeu si amer je n’peux réussirCar rien n’est gratuit dans…
La vie… Jamais on ne me diraQue la course aux étoiles; ça n’est pas pour moiLaissez moi vous émerveiller et prendre mon en volNous allons en fin nous régaler
La fêt(e) va enfin commencerSortez les bouteilles; finis les ennuisJe dresse la table, de ma nouvell(e) vieJe suis heureux à l’idée de ce nouveau destinUne vie à me cacher et puis libre enfinLe festin est sur mon chemin
Une vie à me cacher et puis libre enfinLe festin est sur mon chemin
[ From: http://www.metrolyrics.com/le-festin-lyrics-camille.html ]
English lyrics:
Dreams are to lovers as wine is to friendsCarried through lifetimes, (and) spilled now and thenI am driven by hunger, so saddened to beThieving in darkness; I know you’re not pleasedBut nothing worth eating is free
My hope is a banquet impatiently downedImpossibly full, now I’ll probably drownMany thieves’ lives are lonely with one mouth to feedIf giving means taking, I’ll never succeedFor nothing worth stealing is…
Free at last; won’t be undersoldSurviving isn’t living; won’t eat what I’m toldLet me free, I’ll astonish you; I’m planning to flyI won’t let this party just pass me by
The banquet is now underway, so…Bring out the bottles; a new tale has spunIn clearing this table, my new life’s begunI am nervous, excited; (oh) just read the marquee!A lifetime of hiding; I’m suddenly free!My dinner is waiting for me
A lifetime of hiding; I’m suddenly free!My dinner is waiting for me

Mata Elang (perjalanan spiritualitas yang singkat namun berarti)

sebenarnya Mata Elang itu julukan seseorang yang memiliki mata yang mengagumkan, pembawaan yang menarik, tak banyak yang bisa saya deskripsikan tentang Mata Elang, namun yang pasti saya sangat terpukau dengan mata-nya.
ibarat es yang sangat beku, seketika melihat matanya saja sudah melting. kurang ajar gak sih? iyalah tanpa kata-kata sudah bisa yakin. tapi di luar itu semua dia memang memiliki kepribadian yang menarik, berkarakter, berbeda dengan yang lain.
yang mau saya bahas ada spiritualitas yang saya dapat ketika mengenal sosok "Mata Elang" ini. tokoh illusi yang saya buat namun tidak bisa saya jelaskan siapa dia di dunia nyata. berkenalan pada bulan-bulan kesedihan, dimana saya sama sekali belum bisa mencapai semua yang sudah saya planningkan, termasuk urusan you know lah all woman want to be perfect bride, but i couldn't make it real. seingat saya waktu itu cuma berkenalan dan mengisi waktu, malah cuma pengen lupain saat-saat kegagalan. tapi gak di sangka kena juga sama cengkramannya. saya sendiri gak mudah percaya sama seseorang apalagi yang baru dikenal bahkan kenalan lewat chatting.
waktu berlalu, kami kemudian bertemu untuk menyapa face to face, kebetulan waktu itu adalah  ah udahlah aku gak mau curhat...

pada intinya begini, dia menarik, berkarakter, walaupun diluaran sana saya mendengar tentang prilakunya yang dianggap suka menyakiti perempuan, tiba-tiba saja saya gak peduli, seketika sudah terjerat sm matanya, gak juga sih, hehe cuma saya coba untuk melihat segala sesuatu positif d mata saya. mau itu ber labelkan negatif, sya harus bisa mereduksi kekesalan apapun/ pikiran negatif apapun. biarpun nantinya saya juga disakiti. begini caranya.... ini bisa saja tips buat kalian-kalian yang after break-up susah buat mengenal cowo lainselain mantan anda.... mudah saja... coba open your heart dan pasrahkan segala sesuatunya kepada ALLAH.

walaupun hubungan saya dengan "Mata Elang" tidak bisa dikatakan berhasil atau sukses karena saya sendiri masih dalam tingkat ikhtiar, apapu hasilnya tidak ada kata kecewa, saya sangat menghargai kepribadian-nya. dan saya yakin setelah mengenal "Mata Elang" spiritualitas saya semakin menaik.

begini aja ya sharing-nya :p gak ada kerangka berfikir yang terstruktur... lagian juga dadakan.

Selasa, 05 Februari 2013

A bout my baby Gui, Namanya Attarohman Alvaro

look that's pictures...
let me introduce him... ouhh he is a boy but wearing hijab. it's just for joke... his my baby Gui... some day if he read this Aunty's Blogg maybe he'll angry or laughing out loud, knows his silly pictures in web.. haha peace kiddo...

foto ini diambil saat umur 9 bulan menjlang 1 tahun... yeah actually before his grandma died... im so sad too felt losing someone that we love ever... she always being my auntys and Varo's grandma.
upps aku lupa ngenalin nama panggilanya... neneknya dulu biasa manggil Varo, kalau kakek dari blitar biasa manggilnya Attar... terserah deh mau dipanggil apa. aku manggilnya MAMAN aja hahahaha...

oke baby boy... what the first word that i ever heard when u first call my name (aunty name) ?
he cal meeehhh DE MI?? what??? call m aunty!!! tante!!! arrrghhh

woops harusnya disensor yaa hahaha... tapi itu seperti pantat tawon hahaha....
im look handsome... ini mau mandiii, dulu waktu mbah utinya masih hidup... ini dulu critanya aku foto2in dulu terus d cariin mbah uti nya mau dimandiin.

ini waktuuu udah 1 tahunan ... udah bisa nyemil... nyemil ubi goreng... lucu yah.. sayangnya mbah utinya gak bisa main-main lagi :(
ini waktu 6 bulan udah belajar mam mam...
sleeping belum 1 tahunan...
kalau ini yang terbaru udah setahunan lebih... belajar sholat... masih sampe ruku'... pinter yaaa...
i'm look cute kaaannn... iya dong udah pinter bergayaa....

hobi: nyanyi n nangis
bakat: nyanyi nangis, bergaya, berhitung, ngaji, sholat, celewet
bhasa : 90% bahasa jawa, 10% bahasa indonesia LOL
pndidikan: belum sekolah
 pokoknya ganteng dehhhh... Attarohman Al Varo
gimana menarik kan profile attar/Varo... iyalah bakat jadi intertain... hehe





Jumat, 01 Februari 2013

Jazz Ibarat Kafein di Pagi Hari

 selamat siang, 
Jazz atau musik jazz ibarat sebuah kafein yang berada di dalam kopi, kita minum pagi hari atau sore yang dingin bahkan pada saat kita menikmatinya sehabis capek bekerja. musik ini tidak bisa sembaragan bisa langsung menikmatinya. termasuk saya sebagai penikmat Jazz, namun bukan penikmat yang seluruhnya selalu menikmati Jazz. terkadang saya juga menikmati musik apapun yang enak didengar. akan tetapi Jazz merupakan sebuah hidangan yang sangat spesial, dimana di dalamnya terdapat sebuah zat yang mebuat kita fresh kembali. entah zat apa itu? mungkin semacam kafein. boleh-boleh saja kan saya menyebutnya seperti itu.

 kenapa kafein? saya rasa zat inilah yang sering dicari orang-orang yang ingin lebih fresh lagi. didalam teh atau kopi contohnya. kita sering meminumnya setelah bangun di pagi hari? apalagi disaat perut kita kosong, ditambah tiga sendok gulkosa. begitu juga nikmat dinikmati disaat kita sedang capek. kenapa saya mengibaratkan kafein? kenapa bukan nikotin? hehe karena yang pertama kafein adalah zat yang paling aman, kedua halal bisa di konsumsi semua orang. begitu juga dengan musik Jazz siapapun bisa menikmati, namun berbeda cara menikmatinya seperti menyeduh teh ataupun kopi, termasuk dengan cara meminumnya. tidak mungkin kan kita menikmati kopi dipagi hari atau teh dengan cara menyeduh dengan air dingin? atau meneguknya sekali habis seperti minum air mineral? begitu juga dengan musik Jazz, kita tidak bisa menikmatinya begitu saja . tapi perlu ruang yang privasi tidak terlalu ramai, dengarkan alunanya seperti sruputan teh atau kopi di pagi hari. begitu nikmat, kan?


berikut merupakan sedikit tentang sejarah Jazz yang perlu diketahui bagi penikmat Jazz... gak mungkin kan kita menyukai suatu hal namun tidak mengetahui seluk-beluknya. yah bisa di ibaratkan masuk HMI (himpunan mahasiswa islam) namun tidak mengetahui sejarahnya. terus masuk gitu aja. begitu juga dengan musik. kita wajib mengetahui walaupun sedikit agar lebih punya taste terhadap apa yg kita sukai. 

 Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.Musik jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.



musik marching band Eropa

Sumber kebudayaan: Afrika Barat; musik Afrika-Amerika era 1910-an, New Orleans.

Alat musik yang biasa digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon – Piano – Klarinet – Terompet – Double bass – Drum – Vokal

Popularitas mainstream: Sporadis; kebanyakan dalam bentuk pop seperti swing; juga semakin berpengaruh dalam bentuk-bentuk musik populer seperti yang dinamakan "perpanjangan jazz", misalnya rhythm and blues, soul, neo soul, quiet storm, cool jazz, dan smooth jazz

Bentuk turunan: Jazz Latin – Swing – Mini-jazz

Subgenre

Avant-jazz – Bebop – Chamber jazz – Cool jazz – Creative jazz – Dixieland – Free jazz – Gypsy jazz – Hard bop – Jazz fusion – Milo jazz – Modal jazz – M-Base – Smooth jazz – Soul jazz – Trad jazz

Genre campuran (fusion)

Acid jazz – Calypso jazz – Jazz blues – Jazz fusion – Jazz rap – Nu jazz – Smooth jazz

                                                                                (dari berbagai sumber)

berbicara tentang penyanyi, kalau yang lagi saya gandrungi ya Jamie Cullum, dia salah satu musisi Jazz yang konsisten pada jalurnya. paling suka sama lagu yang judulnya"Mind Trick" kebayangin gak liriknya sangat atraktif, mungkin kalau orang lain menyanyikan untuk anda, akan membuat anda sedikit melted terhadap liriknya. tapi kalau itu anda nyanyikan sendiri, wow, setidaknya membuat anda menarik karena kekuatan pada liriknya. "watch me forget about missing you" kira-kira seperti itu yg saya garis bawai dari potongan liriknya bisa dibilang berharap tapi gak terlalu berharap, tapi tetep cool... bisa dibayangin gak sih? tapi gak se sadis yang saya maknai begitu.orang lain bisa memaknai (interpretasi) berbagai macam. boleh-boleh saja. :)
 tentang lirik lagu "Mind Talk" nya nanti aja ya temans.... di lembar berikutnya. oke ... ^_^b selamat hari sabtu.


Selasa, 22 Januari 2013

Mustafa Cecil Sevglim (the firts time his clips that i've ever heard)

assalamualaikoom....

good morning semuaaahh.... pagi ini twitterran nih critanya sama Jeng Novaisah. eh di rekomendasiin ni vidio klip. katanya sih dapat dari temannya yang lagi fall in love. pas denger lagu fall in love buat orang fall in love .. aku jadi sadar lagi gak fall in love heheh...tiba-tiba si Jeng Nova ini bilang kepadaku kalau sedang fall in love.gimana sih aku sudah hampir 4 tahun lupa rasanya fall in love... LOL... but after i watch this clip...i wanna say that im ready to fall in love a gain... so beautifull feeling even this descripe our feling that we must say thanks to Allah, we will not sad, not feeling complicate again... that's why i find a thing to make me always happy... thanks Nova you always change my mood .... real friend always besides me.


baiklah, beribacara tentang penyanyi turki ini saya juga baru dengar tadi pagi dari Jeng Nova. katanya sih ganteng paling juga menurutku gak jauh sama Malik Zayn hahaha....profil juga baru saja aku dapetin nih dari wikip.. Mustafa Cecil lahir pada tanggal 2 November 1980 di Ankara.Dia merupakan penyanyi asal turki. karir bermusiknya dimulai sejak SMA (critanya nih dia punya Band gitu sewaktu SMA), setelah SMA dia melanjutkan di universitas Ankara faculty of Veterinary.  di smester ktiga dia brhenti dari fakultasnya kmuian berpindah ke Yeditpe University dpartemen Management. karir brmusiknya dimulai pada saat bertemu dengan Ozan Dogulu. dan album pertamanya rilis pada tahun 2009 dengan judul sama seperti namanya.

oh trnyata seumuran sama pacar saya hahahaha..... uups

semakin matang umur semakin luar biasa deh pokoknya. aku juga belum tahu nih nasib karir si Mustafa ini bagaimana. dan maaf ya semuahh aku belom nemuin terjemahanya soalnya bahasa Turki so... thanks udah ntn vidio klip ini... byee


(MISHILISME)




Senin, 14 Januari 2013

Banyak Jalan Menuju Roma

Banyak Jalan Menuju Roma....
mungkin itu ya Guys salah satu pribahasa yang akan saya pakai saat ini. di dunia ini banyak sekali tantanga, kegagalan, kesdihan dan kebahagian. begitu juga dalam masa transisi yang sangat menguras hati dan pikiran, sampai-sampai turunin BB (lebay). yang pasti Saya sndiri merupakan salah satu yang pernah mengalami proses-proses itu. dimana prosesnya akan tampak begitu mudah namun ternyata sukar untuk dijalani. yaah begitulah .... contohnya saja ujian CPNS :p ketika kita melakukan verivikasi administrasi kelihatanya mudah sekali ya Guys, kmudia ujian pengetahuan umum... dan saya pun juga pernah mengalami kegagalan itu Guys..

akan tetapi untuk mmulainya lagi, kita gak perlu khawati akan gagal lagi... mungkin dengan jalan lain kita masih bisa memulai kesuksesan dengan cara kita sendiri... CEMUNGUDH