saya tak perrna menyangka di umur setengah abad ini selera musik saya tiba-tiba berubah. entahlah ada angin apa yang membuat telinga saya menyenangi musik jazz kali ini. oiya, mau narsis juga ya, setiap nyanyi jazz, suara fales saya juga cocok ketika mengikuti alunan lagu, saya pun kadang improvisasasi dengan nada saya sendiri entahlah ngalor ngidul tapi asik... mungkin begitulah ketika menikmati musik jazz. saya bisa mengimprovisasi ketukan, nada, dan tubuh saya sat menari. Jazz menjadi filosofi tersendiri bagi penikmatnya. saya menemuka "improvisasi" dari beberapa lagu jazz yang saya dengar, sometime para penyanyi mengcoverd dengan cara mereka, saya pun sebagai pendengar juga menikmati tiap improvisasinya.
well, kehidupan sehari-hari saya terapkan seperti saat saya mendengarkan musik jazz. apakah itu? yap, mengenai improvisasi. if you have any corage, thought, just show it... dont be affraid. i were pretty enough knew, how you'd felt when you stand on the big power that controlled you. meant, you are under controll somebody who have rule. no worry, dont get inferior. just facing that with courage, showing your mind thought and force your fearness.
lanjut mengenai "Lavie en Rose" lagu ini saya temukan dalam beberapa filem Prancis. saya sendiri lupa apa saja judulnya. yang saya ingat ada satu, yakni, truth or dare. salah satu tokoh perempuannya bergumam dan keudian menjadi iringan dari filem tersebut. dari situlah saya mencari apakah judul lagu tersebut. tak disangka ternyata Frank Sinatra, Edith Piaff, Nat King Cole juga telah mengcovered. wohooo saya senang sekali, dan ternyata terdapat covered lagu ini lebih baru lagi. saya pun mendownload varian baru dari lagu la vie en rose.
ketika saya mendengarkan lagu indah ini, saya merasa sedang jatuh cinta. hehe... yang benar saja, lagu ini dibayangi bunga yang mekar, malaikat yang mengiringi kita dan bernyanyi...ah seperti di surga dalam imajinasi saya. sebenarnya saya sedang sedikit mengurangi lagu galau, dan bagaimanapun galaunya musik jazz, saya pikir akan tetap mengajak kita untuk naik dan turun melalui alunan saxophone dan drum. ketukan-ketukannya pun tidak akan membuat kita terlampau jauh hanyut kedalam kesedihan.
seperti dalam lagu "everyday i have the blues". well, versi yang dibawakan Count Bassie ini lebih saya suka. saya suka semua versi tapi yg ini yg jadi juara. dengarkan saja di awal pembukaan musik ini. mungkin dari gaya membawakan jazz lawas, intro akan lebih panjang. mungkin akan membosankan bagi pecinta lirik yang penasaran dengan pendendangan, tapi intro yang panjang ini sangat menyenangkan.coba saja anda nikmati intro dalam lagu jazz, terutama lagu ini.nikmati pelan-pelan dan tunjukan bahwa anda sedangng menikmatinya dengan menutup mata. dengan sendirinya kepala dan tangan anda pelan-pelan akan menunjukan kenikmatan dari lagu ini. tuts piano dan terompet, serta dibawakan dengan cara naik turun akan membawa kita pada alunan yang menyenangkan.
mungkin dalam filosofi berikutnya jazz selain menjadi ajang improvisasi hidup, juga menjadikan diri kita belajar menikmati segala bentuk naik turunnya kehidupan. nikmatin aja. well, segitu saja cuap-cuapan saya mengenai musik jazz.
Mishilisme,
Yogyakarta, 11/06/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar