Teringat pada saat pertama kali masuk di Universitas Airlangga dengan Jurusan pilihan pertama Sastra Indoensia, dan pilihan ke dua Ilmu Politik karena waktu itu ibu juga ingin anak-nya memilih jurusan yang sama dengan ibunya. setelah hasil tes keluar ternyata yang masuk adalah jurusan Sastra Indonesia, karena pada waktu itu memang peminat jurusan tersebut tidak sebanyak jurusan lain, pun juga dibandingkan dengan Ilmu Politik.
Apa yang terjadi setelah masuk jurusan Sastra?
tentu saja pada saja pada saat masuk jurusa sastra, saya sendiri belum memikirkan akan bekerja apa? tapi dari beberapa teman yang masuk mempunyai pernyataan dan pertanyaan yang bermacam-macam pada diri mereka masing-masing. pertama, mungkin salah seorang mahasiswa akan beranggapan akan jadi apa setelah ini? "dulu saya ambil jurusan kedokteran gak masuk, malah sastra indosesia yang masuk?", kemudian yang kedua, sastra indonesia itu jurusan yang gampang biar cepat dapat ijazah terus daftar kerja di bank lebih mudah, anggapan yang ketiga, masuk sastra indonesia? " Aku sendiri juga gak tahu mau ngapain", dan yang terakhir ini anggapan seorang mahasiswa yang sangat idealis dan terbangun militansinya dalam kesusastraan indonesia, mungkin dari basic lingkungan keluarga atau given sebagai seorang sastrawan.
hal itu mungkin yang terjadi dalam sebuah pernyataan-pernyataan dalam benak mahasiswa strata 1 atau biasa disebut mahasiswa S1. kita sendiri tidak bisa memaksakan sebuah kesenangan atau anggapan "benar" kita terhadap sesuatu. dengan kita melihat pernyataan-pernyataan mahasiswa seperti itu, dari pengalaman pertemanan Saya, setelah lulus kuliah toh mereka juga mendapatkan kesuksesan masing-masing. lulusan Sastra Indonesia banyak yang sudah bekerja. jadi jangan dianggap jurusan Sastra Indoensia itu tidak bisa bekerja dimanapun. memang, dalam kenyataanya dalam hubungannya pada lembaga pemerintahan formasi untuk lulusan sastra indonesia belum banyak dibutuhkan. tapi banyak juga lulusan Sastra Indonesia sukses melebarkan karirnya dalam Perbankan, salah satunya teman saya juga sekarang bekerja menjadi pegawai tetap CSO pada BCA. terus ada juga yang kemudian melanjutkan studi sastranya ke jenjang yang lebih tinggi, yakni S2 dan S3 dari situ bisa mengembangkan militansinya terhadap sastra Indonesia, baik jadi Guru/ Dosen/ Pegawai Negri Sipil.
untuk yang saat ini menempuh pendidikan Sastra Indonesia jangan berkecil hati, karena lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk mendalami kesusastraan masih terbuka lebar. bahkan sastra indonesia juga sama dengan jurusan-jurusan lain, yang memiliki kesempatan dalam bekerja dibidan non profesi apapun serta mendapatkan ruang bagi yang ingin menjadi akademisi.
"Maju Terus Sarjana Sastra Indonesia!!!!!!"
Jogjakarta, 3/21/2014
Mishilisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar